🏮 Perbedaan Lidar Dan Radar
MengenalLIDAR dan IFSAR. DEM : Digital Elevation Model (DEM) adalah informasi fundamental untuk setiap tiga-dimensi (3-D) geo-spasialaktivitas. Banyak metodologi yang saat ini sedang digunakan untuk menghasilkan DEM untuk aplikasi yang berbeda pada berbagai skala, detail dan akurasi Interferometric Synthetic Aperture Radar (IFSAR) teknologi. sangat efektif dalam penciptaan besar daerah
LIDARbekerja dengan cara memancarkan cahaya laser hingga 150.000 per detik yang kemudian pantulannya ditangkap untuk memetakan lingkungan sekitar. Perbedaan waktu tempuh pantulan cahaya inilah yang dimanfaatkan LIDAR untuk mendeteksi benda dihadapannya dan membuat peta 3D lingkungan dihadapannya.
Ukuran dan posisi benda dapat diidentifikasi secara wajar dengan RADAR, sedangkan LiDAR dapat memberikan pengukuran permukaan yang akurat. • RADAR menggunakan antena untuk transmisi dan penerimaan sinyal, sedangkan LiDAR menggunakan optik CCD dan laser untuk transmisi dan penerimaan. Ilmu Artikel Untuk Anda
. v RADARRadio Detection and Ranging adalah suatu sistem gelombang elektromagnetik yang berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat terbang, berbagai kendaraan bermotor dan informasi cuaca hujan menggunakan gelombang radio. v SONAR Sound Navigation and Ranging,adalah pengukuran jarak dan navigasi suara. Dengan kata lain, Sonar merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan posisi jarak dan navigasi dengan menggunakan gelombang suara akustik. v LIDAR Light Detection and Ranging adalah sebuah teknologi sensor jarak jauh menggunakan properti cahaya yang tersebar untuk menemukan jarak dan informasi suatu obyek dari target yang dituju. Perbedaan RADAR SONAR LIDAR Gelombang Radio Suara Cahaya Klasifikasi berdasarkan gelombang • Pulsed Radars/PR Radar Berdenyut • Continuous Wave/CW Gelombang Berkesinambungan gelombang ultrasonic/gelombang suara gelombang infrared Jenis-jenis • Doppler Radar • Bistatic Radar • Sonar Aktif • Sonar Pasif • Groundbased Lidar • Spaceborne Lidar • Airborne Lidar Komponen berdasarkan sistem • Antena • Transmitter pemancar sinyal • receiver penerima sinyal . • Sinyal S • Noise N • Sensor Lidar • GPS • IMUInertial Measuring Unit • Kamera digital Kegunaan • Cuaca • Militer • Kepolisian • Penerbangan • dll • Mendeteksi kapal selam dan ranjau, • mendeteksi kedalaman, • keselamatan penyelaman, • dll. • Pertanian dan Perkebunan • Arkeologi • Geomorfologi dan Geofisika RADAR LIDAR SONAR
We hear a lot about self-driving cars, but what's actually in the technology that makes them possible? There are some proprietary systems in the works like AEye's "iDAR" which uses solid-state lidar, a low-light camera, and artificial intelligence, but lidar and radar are the two systems most commonly used in self-driving car tech. Let's take a look at some of the most popular systems and weigh the pros and cons as lidar and radar duke it out to become the industry standard in the emerging field of autonomous of all, what's the difference between lidar and radar? Lidar is short for Light Detection And Ranging. It's a more modern but still pretty old version of the tried and true radar which is short for Radio Detection And Ranging. When you know what the two acronyms stand for, the main difference becomes pretty self-explanatory. Radar uses radio waves to detect objects and determine their range, angle, and/or velocity while lidar does basically the same thing, but with pulsed laser light rather than radio waves. Essentially, it is two different technologies that achieve the same is the preferred technology of Waymo, one of the heavy-hitters in self-driving cars. Waymo's lidar systems are designed in-house "so [Waymo] can create the safest, most reliable self-driving system for our vehicles," in Waymo's own words. "LiDAR bounces a laser off an object at an extremely high rate—millions of pulses every second—and measures how long the laser takes to reflect off that surface. This generates a precise, three-dimensional image of the object, whether a person, vehicle, aircraft, cloud, or mountain," says Waymo's lidar fact sheet. That highlights one of the great things about lidar—its ability to create a three-dimensional image. Waymo's lidar has become so advanced that it can not only detect pedestrians but figure out what direction they're facing so a self-driving car can more accurately predict where the pedestrian will walk. This level of accuracy also allows Waymo Pacificas to see hand signals from bicyclists and drive accordingly. That's the next-best thing to human there are cost and reliability issues with lidar. Lidar is generally more expensive than radar and lidar has more moving parts which create more room for error. In order to get those advanced, accurate images Waymo needs a lot of moving parts with three different kinds of lidar systems equipped to its vehicles. Radar may not be as fancy or as smart, but it's affordable, reliable, and has a longer "eyesight," if you spoke with Chuck Price, Vice President of Product of autonomous trucking technology company TuSimple, which uses radar, and asked what made its tech different from the competition. “We are a camera/radar fusion technology, we’re not using lidar in our commercial use,” said Price. “We’re trying to hit a commercial price point that is practical and you can’t do that with lidar. Lidar doesn’t have the range or the reliability that we require in large trucks.” I asked for more examples of the advantages of a radar system over lidar and Price told me “there are a lot of advantages. We can see farther, the sensors are less expensive, cameras are solid-state, so they’re reliable in the long term. In trucks, the OEM typically wants to see components last a million miles and you have a better chance of that with a solid-state system than you do with something with rotating parts.”For commercial use that requires many years and many miles of durability and reliability, cameras and radar are proven, low-cost technologies that make a lot of sense on big trucks. Radar may not have some of the merits of lidar, but radar can see a longer distance than lidar which is very important for trucks that require more time and distance to come to a stop than a passenger car. “[a] great challenge of trucks is their stopping distances are longer [than cars],” said Price. “You need much longer range sensors in order to fully understand the environment and make proper decisions along the highway like when to change lanes.”If lidar can someday get to the point of affordability and reliability that radar has achieved along with matching its range, then it's likely lidar will become the industry standard. Until that happens, we're likely to have a mixed bag in the industry between cheap, reliable, long-range radar and advanced, high-tech, high-detail lidar.
PERBEDAAN LIDAR,RADAR DAN SONAR R Dewi K 21110119130073 Berikut merupakan perbedaan Lidar, Radar dan Sonar PUTRA, 2019 Perbedaan RADAR SONAR LIDAR Gelombang Radio Suara Cahaya Klasifikasi berdasarkan gelombang - Pulsed Radars/PR Radar Berdenyut - Continuous Wave/CW Gelombang Berkesinambungan Gelombang ultrasonic Gelombang infrared Jenis-jenis - Doppler Radar - Bistatic Radar - Sonar Aktif - Sonar Pasif - Groundbased Lidar - Spaceborne Lidar - Airborne Lidar Komponen berdasarkan sistem - Antena - Transmitter pemancar sinyal - Receiver penerima sinyal . - Sinyal S - Noise N - Sensor Lidar - GPS - IMUInertial Measuring Unit - Kamera digital Kegunaan - Cuaca - Militer - Kepolisian - Penerbangan - dll - Mendeteksi kapal selam dan ranjau, - Mendeteksi kedalaman, keselamatan penyelaman,dll. - Pertanian dan Perkebunan - Arkeologi - Geomorfologi dan Geofisika Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut A. LIDAR 1. Pengertian Light Distance And Ranging Lidar adalah sebuah teknologi sensor optik yang berfungsi untuk memetakan jarak objek dalam sebuah ruang sehingga kita dapat menentukan ukuran ruang dan permukaan. Pada dasarnya lidar menggunakan pantulan sinar laser atau inframerah – near infrared NIR untuk mengukur jarak objek di dunia nyata secara realtime Solihin, 2017. Lidar memiliki kecepatan ukur yang luar biasa karena dapat melakukan mengambilan sampel data permukaan bumi lebih dari 150 kilohertz dan dapat bekerja pada siang atau malam hari. 2. Komponen Lidar Alat yang memakai sensor lidar biasanya memadukan beberapa sensor lain untuk mendukung keakuatan data. Komponen pada alat lidar pada umumnya yaitu a. Sensor Laser Komponen utama pada LiDAR yaitu sensor laser. Biasanya sensor ini merupakan sensor near infrared NIR yang dapat memancarkan sinar ke sasaran object kemudian mantul kembali ke receiver sehingga dapat menghasilkan data yang dibutuhkan untuk pemetaan 3d. Sensor ini dapat dibedakan dari kekuatan pancaran, cakupan dan jumlah sinar per second. Sensor IR khusus lidar biasanya memiliki kelebihan dapat melakukan multiple return yaitu memantulkan beberapa tembakan dalam satu waktu. b. Sistem Pemindai Optik Ada beberapa jenis pemindai optik pada sistem lidar. Ini sangat menentukan kecepatan pencitraan gambar, mode pemindaian lidar ada beberapa jenis tergantung keperluan. Misalnya seperti dual axis scanner, polygonal mirrors, azimuth & elevation atau dual oscillating plane mirrors. Beberapa mode scan tersebut digunakan sesuai dengan keperluan yang berbeda-beda. Semakin baik jenis perangkat optik, maka semakin cepat dan baik hasil yang didapat. c. Photo Detector / Receiver Kamera Untuk menghasilkan pencitraan 3D yang realis maka dibutuhkan kamera untuk mengasilkan foto saat melakukan pengukuran lidar. Foto tersebut akan ditumpang tindih secara overlay dengan data yang diterima sensor dalam bentuk X, Y dan biasanya dapat dilihat setelah operator melakukan post processing. Beberapa jenis receiver lidar antara lain photodioda dan photomultipliers. d. Sistem Pemetaan Ketika perangkat lidar dipasang pada sesuatu yang bergerak misalnya seperti satelit, drone, mobil, pesawat atau robot, lidar memerlukan data tambahan untuk menganalisa posisi, koordinat, dan lidar terintegrasi dengan sensor GPS untuk menentukan koordinat geogratis, Inertia Measurement Unit IMU untuk menentukan rotasi / orientasi dan alat pemrosesan sensor LiDAR dipasang pada platform bergerak seperti satelit, pesawat, atau kendaraan dan robot, sistem menganalisa kondisi awal untuk dijadikan posisi dan orientasi absolut. GPS umumnya digunakan untuk menentukan informasi koordinat geografis, sedangkan sensor Inertia Measurement Unit IMU digunakan untuk menentukan orientasi. Kombinasi kedua data dari perangkat tersebut digunakan sebagai metode penerjemahan data sensor ke static points yang kemudian diolah lebih lanjut untuk aplikasi ke berbagai sistem. 3. Prinsip Kerja LiDAR Pada dasarnya lidar bekerja dengan memancarkan gelombang melalui sensor laser yang dipantulkan kemudian diterima oleh scanner. Data yang dihasilkan akan diolah dan dipadukan dengan data lain yang diterima sensor pembantu seperti GPS, IMU, dan sebagainya. Dari sana kita akan mendapat perbedaan jarak, koordinat, orientasi, image / video dan data lain sesuai dengan sensor yang terdapat pada perangkat lidar. Setelah itu, data akan di proses dan dipadukan dengan data yang diterima oleh receiver camera dan ditampilkan pada layar LCD. Selain mendapatkan pencitraan 3D, kita juga akan mendapatkan hasil ukuran dalam bentuk data yang dapat diolah. Pada saat sensor di pancarkan dan diterima oleh receiver maka akan ada konversi data, dimanaD= C X t /2 D Jarak antara sensor dan objek meter c Kecepatan cahaya 3×108 m/s t waktu tempuh yang diperlukan laser s 4. Kelebihan Berikut merupakan kelebihan LiDAR a. LiDAR manggunakan gelombang aktif sehingga akuisisi laser pun dapat dilakukan malam hari. Tapi karena dalam paket system LiDAR sekarang sudah include dengan sensor kamera gelombang pasif yang hanya bisa pekerja baik pada siang hari, maka akuisisi hanya dapat dilakukan siang hari supaya kedua sensor dapat bekerja. b. Sistem LiDAR dapat melakukan akuisisi jutaan titik x,y dan elevasi z dalam per jam jauh lebih cepat dibandingkan dengan motede konvensional survey ground. c. Kerapatan point/titik ground yang dihasilkan per 1 meter sq minimal 1 point tapi bisa sampai 9 point tergantung permukaan dan tinggi terbang metode akuisisi serta FoV Field of View/ sudut pandang sensor ke bumi. Besaran pulse alat tidak begitu mempengaruhi, saat ini sudah ada vendor yang mampu membuat alat LiDAR dengan pulse diatas 500kHz, pulse besar ini akan maksimal jika pengambilan/akuisisi data dengan pesawat bisa “terbang tinggi”. Untuk wilayah Indonesia negera tropis dimana awan berada di ketinggian 1000 s/d 1500 meter, maka pesawat akan terbang di bawah awan. Untuk terbang dengan ketinggian dibawah 1000 meter, adalah cukup menggunakan pulse 75-120 kHz dan FoV 40 s/d 60 deg. d. Karena menggunakan pesawat udara, akses lebih mudah tentunya untuk mengakuisisi/mencapai ke setiap bagian site. Dan disamping itu dapat menghindari kontak langsung dengan masyarakat, yang menjadi masalah besar pada survey ground / konvensional survey. e. Hanya butuh 1 titik control tanah BM untuk radius terbang akuisisi 30 sd 40 km dari titik control tanah tersebut. f. Mampung masuk disela-sela vegerasi, karena karekter gelombang nya seperti gelombang ultraviolet dan menggunakan gelombang lebih pendek dari pada spectrum elektromagnetik yaitu sekitar nm 1064. g. Biaya lebih efisien dan efektif, jika area > Survey ground untuk bisa 1,5M sampai 2M, jika menggunkan LiDAR system dibawah 1M. 5. Kekurangan Teknologi LIDAR Berikut merupakan kekurangan LiDAR a. Sensor LiDAR system tidak bekerjaan maksimal jika terhalang awan/kabut. b. Pulse tidak dipantulkan dengan baik jika objek-objek pantul basah berair. Karena pulse Topographic LiDAR akan diserap / hilang jika mengenai air seperti sungai atau pemukaan yang masih basah akhibat embun atau hujan. LiDAR yang digunakan untuk Hydrographic berbeda dengan Topo, untuk Hydro dikenal dengan nama SHOALS atau singkatan dari Scanning Hydrographic Operational Airborne LiDAR Survey. System ini mampu mengakuisisi permukaan air dan kedalaman air 50 s/d 60 meter dari permukaan air. c. Dalam kondisi vegerasi yang sangat rapat “cahaya matahari pun” tidak bisa masuk di sela-sela dedaun, maka dapat dipastikan pulse LiDAR juga tidak akan mampu masuk sampai ke ground tanah. d. Akurasi data LiDAR atau ketelitiaan yang dihasilkan LiDAR bervariatif, sangat bergantung pada kondisi permukaan terbuka lunak, terbuka keras, semak beluka, hutan rawa, hutan keras, hutan virgin dan lain-lain. Untuk area terbuka keras ketelitan bisa mencapai dibawah 5 cm. Ketelitian Horizontal 2 kali s/d 5 kali lebih “jelek” dari dari ketelitian Vertical. B. RADAR 1. Pengertian Radio Detection and Ranging, ialah sebuah teknologi yang mampu melakukan mapping, mendeteksi, dan mengukur jarak dengan memanfaatkan gelombang ini biasanya digunakan sebagai piranti pada pesawat terbang, kapal laut, dan alat informasi seringkali digunakan dalam bidang transportasi dan dapat memberikan informasi terhadap benda-benda asing yang ada di luar infomasi tersebut, operator radar dapat melakukan mitigasi apabila akan terjadi karena itulah, kapal yang berlayar di laut atau pesawat terbang yang melintas di langit dapat mengatasi gangguan saat perjalanan. 2. Komponen Ada tiga komponen utama yang tersusun di dalam sistem radar, yaitu antena, transmitter pemancar sinyal dan receiver penerima sinyal . a. Antena Antena yang terletak pada radar merupakan suatu antena reflektor berbentuk piring parabola yang menyebarkan energi elektromagnetik dari titik fokusnya dan dipantulkan melalui permukaan yang berbentuk parabola. Antena radar memiliki du akutub dwikutub. Input sinyal yang masuk dijabarkan dalam bentuk phased-array bertingkat atau bertahap. Ini merupakan sebaran unsur-unsur objek yang tertangkap antena dan kemudian diteruskan ke pusat sistem RADAR. b. Pemancar sinyal transmitter Pada sistem radar, pemancar sinyal transmitter berfungsi untuk memancarkan gelombang elektromagnetik melalui reflektor antena. Hal ini dilakukan agar sinyal objek yang berada didaerah tangkapan radar dapat dikenali. Pada umumnya, transmitter memiliki bandwidth dengan kapasitas yang besar. Transmitter juga memiliki tenaga yang cukup kuat, efisien, bisa dipercaya, ukurannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu berat, serta mudah dalam hal perawatannya. c. Penerima sinyal receiver Pada sistem radar, penerima sinyal receiver berfungsi sebagai penerima kembali pantulan gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap oleh radar melalui reflektor antena. Pada umumnya, receiver memiliki kemampuan untuk menyaring sinyal yang diterimanya agar sesuai dengan pendeteksian yang diinginkan, dapat memperkuat sinyal objek yang lemah dan meneruskan sinyal objek tersebut ke pemroses data dan sinyal signal and data processor, dan kemudian menampilkan gambarnya di layar monitor display. Selain tiga komponen di atas, sistem radar juga terdiri dari beberapa komponen pendukung lainnya, yaitu a. Waveguide, berfungsi sebagai penghubung antara antena dan transmitter. b. Duplexer, berfungsi sebagai tempat pertukaran atau peralihan antara antena dan penerima atau pemancar sinyal ketika antena digunakan dalam kedua situati tersebut. c. Software, merupakan suatu bagian elektronik yang berfungsi mengontrol kerja seluruh perangkat dan antena ketika melakukan tugasnya masing-masing. 3. Cara Kerja Radar Konsep radar adalah mengukur jarak dari sensor ke target. Ukuran jarak tersebut didapat dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan gelombang elektromagnetik selama penjalarannya mulai dari sensor ke target dan kembali lagi ke sensor. Radar digunakan untuk mendeteksi dan menentukan lokasi suatu target berdasar karakteristik perambatan gelombang elektromaknit GEM. Hal ini dapat dilaksanakan dengan jalan mendeteksi pantulan dari GEM dengan bentuk tertentu, seperti bentuk sinusoidal yang dimodulasi pulsa, setelah GEM. yang semula dipancarkan tersebut dipantulkan kembali oleh target / objek yang dikenalinya. Dengan cara ini Radar telah meningkatkan kemampuan manusia untuk mengamati/melihat ligkungannya, terutama secara fisik. Walau demikian tidak berarti bahwa Radar telah bisa menggantikan fungsi dari mata sebagai panca untuk melihat, sama sekali tidak. Radar hanya dapat memperpanjang jarak jangkau dari mata sampai batas tertentu, sehingga manusia dapat melihat apa yang tidak dapat diamatinya secara langsung dengan mata. Pengertian “melihat” yang dilakukan oleh Radar juga tidak sama dengan pengertian melihat pada mata, karena dalam hal ini Radar tidak dapat misalnya membedakan warna dari objekyang ditinjaunya. Namun demikian dalam “melihat” ini Radar punya kelebihan lain yang tidak dimiliki oleh mata, yakni kemampuannya utk “menembus” kegelapan ,kabut ,awan, salju ataupun bahan-bahan tertentu Satu hal yang paling penting dan patut dicatat adalah kesanggupan Radar untuk menentukan jarak yang tepat dari suatu target. Bila sebahagian dari sinyal yang dipancarkan Radar sampai pada suatu target, maka target tersebut akan meradiasikannya kembali ke segala arah. Antena Penerima selanjutnya akan menangkap enersi yang kembali dan meneruskannya kebagian Penerima dimana sinyal tersebut dideteksi dan dianalisa untuk mengetahui kehadiran, posisi atau kecepatan target tersebut, relatif terhadap Radar. Jarak dari target diketahui dengan mengukur waktu yang dibutuhkan oleh sinyal Radar untuk merambat menuju target dan kembali lagi ke Penerimanya. Sedang arah target ditentukan oleh arah datangnya pantulan itu sendiri. Jika target tersebut bergerak relatif terhadap Radar, maka kecepatan target diukur berdasar “Efek Doppler”, yakni pergeseran frekuensi carrier yang terjadi setelah mengalami pemantulan. Berdasar “efek Doppler” disamping dapat membedakan target bergerak dari target diam, Radar juga dapat mengetahui lintasan gerak dari suatu target. Sistem Radar mulanya dikembangkan dengan tujuan utama untuk mengetahuikedatangan dan posisi pesawat musuh serta mengarahkan dengan tepat senjata anti pesawat udara kepadanya. Meski Radar yang modern telah mempunyai beragam fungsi, namun tugas pertamanya sebagai pengukur jarak masih tetap merupakan salah satu dari fungsinya yang penting, karena sampai dengan saat ini masih belum ada satupun sistem lain yang mampu mengukur jarak secepat dan seakurat yang dilakukan Radar. Jarak target terhadap Radar dapat diketahui dengn mengukur waktu TR , yaitu waktu yang dibutuhkan oleh sinyal Radar untuk mencapai target dan kembali lagi ke Penerimanya. Pada umumnya gelombang Radar merupakan gelombang pembawa sinusoidal yang dimodulasi pulsa sehingga menghasilkan sinyal yang terputus-putus, yang mirip deretan pulsa. Bentuk umum dari sinyal Radar yang berupa a. Deretan pulsa yang terbentuk dari sinyal sinusoidal yang terputus-putus b. Pulsa pantul yang diterima seblm pulsa berikutnya terkirim. Deretan dari pulsa tersebut hendaknya sedemikian rupa sehingga pantulannya telah kembali / dideteksi Penerima sebelum pengiriman pulsa berikutnya. Jika deretan pulsa terlalu berdekatan, ada kemungkinan terjadinya “second time around echo”, yakni penerimaan pantulan/echo terjadi setelah pengiriman pulsa berikutnya. Karena “second time around echo” ini memungkinkan terjadinya kekeliruan atau salah penafsira Selain itu sesuai dengan keperluannya, adakalanya sinyal kontinu contineous wave lebih tepat dipakai sebagai sinyal Radar, yakni bagi Radar dengan efek Doppler sebagai prinsip kerjanya. 4. Komponen Radar Pada dasarnya suatu sistem Radar terdiri dari bagian-bagian a. Oscillator Sebagai pembangkit GEM b. Antena Pemancar Meradiasikan GEM yang dihasilkan Oscillator c. Antena Penerima Penerima yang akan mendeteksi energi GEM yang ditangkap oleh antena Penerima. 5. Kelebihan Radar a. Keuntungan utama RADAR, adalah memberikan kemampuan penetrasi unggul melalui segala jenis kondisi cuaca, dan dapat digunakan di siang atau malam hari. b. Radar menggunakan gelombang elektromagnetik yang tidak membutuhkan media seperti Sonar yang menggunakan air sehingga dapat digunakan di ruang dan udara. c. Radar bisa jarak jauh dan gelombang merambat dengan kecepatan cahaya ketimbang suara seperti dengan sonar. Ini kurang rentan terhadap kondisi cuaca dibandingkan dengan Laser. Dan digunakan pada malam hari tidak seperti kamera pasif. Itu tidak memerlukan kerjasama target untuk memancarkan sinyal atau emisi. d. Sangat fleksibel – dapat digunakan dalam beberapa cara! Mode diam Mode bergerak Dua mode Directional e. Spread balok dapat memasukkan banyak target! f. Dapat sering memilih target tercepat, atau refleksi terbaik! g. Masih sangat bisa diandalkan. 6. Kekurangan Radar a. Waktu – Radar dapat membutuhkan waktu hingga 2 detik untuk mengunci! b. Radar memiliki penyebaran sinar yang lebar c. Tidak dapat melacak jika perlambatan lebih dari satu d. Target besar yang dekat dengan radar dapat memenuhi penerima e. Modulasi genggam dapat memalsukan pembacaan sumber gangguan lainnya. C. SONAR 1. Pengertian Sonar Sonar Singkatan dari bahasa Inggris sound navigation and ranging, merupakan istilah Amerika yang pertama kali digunakan semasa Perang Dunia, yang berarti penjarakan dan navigasi suara, adalah sebuah teknik yang menggunakan penjalaran suara dalam air untuk navigasi atau mendeteksi kendaraan air lainnya. Sementara itu, Inggris punya sebutan lain untuk sonar, yakni ASDIC Anti-Submarine Detection Investigation Committee. Lebih spesifik lagi, teknik sonar dapat digunakan untuk mencari keberadaan suatu objek yang berada di dalam atau dasar laut. Pada peralatan sonar terdapat suatu alat yang memancarkan gelombang bunyi yang merambat dalam air, gelombang bunyi tersebut akan memantul kembali ketika mengenai suatu obyek. 2. Komponen Sonar a. Echo sounder b. Hidrofon c. Display 3. Cara Kerja Sonar Pertama, echo sounder mengemisikan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Gelombang suara ini akan merambat dalam air. Jika mengenai obyek seperti ikan, metal, dasar laut atau benda-benda yang lain, maka gelombang suara tadi akan terpantul. Sinyal pantulan akan diterima oleh hidrofon dan ditampilkan oleh display yang menggambarkan karakteristik obyek di bawah air. Untuk mengetahui lokasi jarak dari obyek di bawah air, maka waktu yang dibutuhkan gelombang suara tersebut dapat digunakan untuk mencari jarak panjang gelombang yang ditempuh gelombang suara tersebut. Sedangkan jarak posisi aktual dari obyek tersebut diperoleh dengan membagi dua panjang gelombang λ yang ditempuh. DAFTAR PUSTAKA Anonim. LiDAR and RADAR Information. Diambil kembali dari Radat VS LiDAR VS SONAR PUTRA, A. S. 2019, September 2. Diambil kembali dari Perbedaan Radar, Sonar & Lidar Solihin, S. R. 2017, . Apa itu Lidar Bagaimana Cara Kerja dan Pemanfaatanya. Diambil kembali dari Septian Official Blog Sri, F. 2021, Juni 22. Diambil kembali dari RADAR Cara Kerja,Kegunaan,Kelebihan dan Kekurangan
perbedaan lidar dan radar