🥊 Apa Itu Sub Judul Dan Contohnya
TahukahKalian, Pengertian System, Apa itu Sistem dan Subsystem?Definisi, Sejarah, Tujuan, Jenis, Konteks, Penerapan dan Contohnya! Sebelumnya, perlu kalian ketahui terlebih dahulu bahwa suatu sistem biasanya terdiri dari banyak sistem yang lebih kecil, atau yang lebih dikenal dengan sebutan sub-system atau subsistem. Sebagai contoh misalnya, dalam sebuah
b) Sub Bagian atau Bab (chapter) (c) Sub Bab (d) Sub Sub Bab (e) Sub Sub Sub Bab. Sub bab tidak mutlak harus sampai seperti contoh di atas, tergantung pembahasan yang Anda buat dalam buku. Sub bab dapat kurang dari tiga sub bab, tetapi jika lebih dari tiga sub (sub sub sub bab) jarang ada buku yang menggunakannya. (f) Daftar Pustaka atau Referensi
2 Judul Konten. Berbicara mengenai apa itu SEO on page berarti berbicara tentang pembuatan konten menarik. Salah satu syarat konten menarik adalah penggunaan judul konten yang relevan dan mampu menggugah minat para pengunjung agar mau membaca isi artikelnya sampai tuntas.
Berikutadalah perbedaan subjek dan objek dalam sebuah kalimat bahasa Indonesia. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, kita pernah mengenal istilah subjek dan objek pada sebuah kalimat, baik lisan maupun tertulis. Secara garis besar, subjek dan objek adalah fungsi dalam kalimat yang memiliki ciri tertentu.
Apapunbentuknya, bisa berupa teori, hasil penelitian, atau data, yang berada di karya ilmiah orang lain dan kamu ambil, harus ditulis dalam sitasi. Dengan mengetahui apa itu sitasi dan cara menulis sitasi, tentu akan memudahkanmu dalam membuat karya ilmiah maupun esai. Maka dari itu, mari kita pelajari apa itu sitasi dan cara penulisannya yang
Untukmembuat daftar isi secara otomatis, kamu bisa baca penjelasan lengkapnya di halaman ini.. 4. Pendahuluan. Di bagian pendahuluan biasanya terdiri dari 3 sub-bab yaitu latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan.. a. Latar Belakang. Inti dari sebuah latar belakang adalah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada pembuatan makalah
Juduladalah jiwa/nama dari keseluruhan karangan. Misalnya ketika kita sudah mendapatkan topik karangannya memasak, dengan temanya memasak nasi goreng. Maka bolehlah kita memberi judul terserah kita misalnya judulnya nasi goreng ala rumahan, nasi goreng lezat, nasi goreng merah pedas dll. Berikut ini adalah contoh Topik, Tema Dan Judul:
ContohPenulisan Bab dan Sub-bab pada Artikel dan Jurnal Ilmiah Contoh 1 : BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penelitian C. Manfaat Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran 1. Definisi Media Pembelajaran 2. Klasifikasi Media Pembelajaran B. Komputer sebagai Media Pembelajaran 1. Hakikat komputer sebagai media
CountryCode Top-level Domains (ccTLD) Infrastructure Top-Level Domain (ARPA) Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui dan memahami apa itu TLD, sehingga nantinya Anda dapat memilih domain yang paling tepat untuk situs web Anda. Semoga setelah membaca artikel ini Anda dapat lebih berhati-hati dalam memilih dan membeli nama domain untuk situs
. Ketika kita menulis sebuah tulisan atau karangan tentu kita akan mempertimbangkan dan memikirkan mengenai judul tulisan. Tak jarang juga kita mendengar banyak istilah yang nantinya akan sangat berkaitan dengan isi tulisan, yaitu tema, topik, dan judul. Sebenarnya apa perbedaan tema, topik, dan judul? Kita seringkali menyamakannya, padahal sebenarnya ketiga hal tersebut sangat berbeda. Yuk, kita pelajari perbedaannya1. TemaMenurut KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia, pokok pikiran berarti dasar cerita yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, menggubah sajak, dan sebagainya. Sedangkan secara etimologis, kata “tema” berasal dari bahasa Yunani yaitu tithenai yang berarti sesuatu yang telah diuraikan. Melihat kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tema ini bersifat umum dan luas karena tema masih berupa dasar cerita yang perlu diuraikan lagi. Tema yang bersifat luas ini dapat dipersempit dengan adanya TopikMenurut KBBI arti kata topik adalah pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dan sebagainya; bahan diskusi. Topik berasal dari bahasa Yunani, yaitu topoi yang artinya inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan topik pembicaraan. Dari kedua definisi di atas, kita dapat melihat adanya persamaan arti dari topik yaitu pokok pembicaraan atau secara bebas dapat juga kita artikan sebagai permasalahan yang dibahas atau diuraikan. Cakupan topik lebih terbatas dibandingkan tema, namun tidak juga terlalu sempit seperti JudulMenurut KBBI judul adalah nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang dapat menyiratkan secara pendek isi atau maksud buku atau bab itu. Selain itu judul juga berarti kepala karangan cerita, drama, dan sebagainya atau disebut juga tajuk. Dari pengertian KBBI tersebut, dapat dikatakan bahwa judul merupakan cerminan mengenai suatu permasalahan yang diangkat dalam sebuah tulisan secara cepat. Letaknya berada paling awal sebuah karangan sehingga disebut sebagai kepala karangan. Ciri khas yang membedakan judul dengan tema dan topik adalah fungsinya sebagai penarik minat pembaca. Judul yang baik akan menarik pembaca dan dapat menimbulkan keingintahuan pembaca tentang isi atau permasalahan yang dibahas. Judul memiliki cakupan yang lebih sempit dan spesifik. Di dalam judul juga menyiratkan suatu tema dan memahami lebih lanjut mengenai tema, topik, dan judul, dapat melihat contoh sebagai berikutTema Kebersihan Lingkungan cakupan lebih luas dari topikTopik Kebersihan Sekolah cakupan lebih luas dari judulJudul Membudayakan “Tertib Piket“ untuk Kebersihan Sekolah cakupan sempitPenjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dari sebuah tema dapat diperinci menjadi beberapa topik, sedangkan dari sebuah topik dapat diperinci menjadi beberapa judul. Contohnya, dari tema Kebersihan Lingkungan, dapat diperinci lagi menjadi Kebersihan Rumah selain Kebersihan Sekolah. Topik Kebersihan Sekolah juga dapat dibuat judul lain seperti “Menumbuhkan Kesadaran Warga Sekolah untuk Hidup Bersih”. Semoga bermanfaat.
Panduan Menulis – Modul menjadi salah satu instrumen penting dalam kegiatan belajar mengajar. Modul bisa menjadi pengganti buku paket atau buku induk untuk mendalami suatu materi. Lantas apa itu modul dan bagaimana panduan menulis modul yang sesuai dengan standar yang berlaku?Modul adalah paket pengajaran yang sifatnya self-instructional, materi yang bisa dipahami secara mandiri tanpa dipandu oleh KetikDengan adanya modul seseorang bisa belajar secara mandiri kapan saja dan di mana disusun secara utuh dan sistematis. Di dalam modul terdapat seperangkat pengalaman belajar yang terencana. Selain itu, modul didesain untuk bisa membantu para peserta didik guna menguasai tujuan belajar yang lebih modul cetak, ada pula modul online. Modul online dikemas berbasis web sehingga dapat dipelajari kapan saja tanpa bergantung pada bahan cetak. Modul bisa didalami cukup dengan gadget dan koneksi membahas bagaimana panduan menulis modul, mari ketahui terlebih dulu komponen lengkap dari modul. Mulai dari manfaat modul, kerangka hingga langkah dalam menulis modul. 1 Manfaat Modul Menjadi Bahan Ajar Mandiri Alat Evaluasi 2 Komponen Modul Tujuan Instruksional Eksplisit & Spesifik Petunjuk Guru Lembar Kerja Lembar Kegiatan Siswa Kunci Lembar Kerja Lembar Evaluasi 3 Langkah Menyusun Modul Penyusunan Kerangka Modul Menulis Rincian Program Ukuran Format Ukuran Huruf Menguasai Ciri dan Format Modul Kerangka Modul 4 Tahapan Penulisan Modul Mempersiapkan Outline Melaksanakan Penulisan Tahap Review dan Uji Coba Tahap Finalisasi Manfaat ModulDalam sebuah pembelajaran setidaknya ada 2 manfaat Bahan Ajar MandiriModul dan penggunaannya bisa membuat pembaca belajar secara mandiri. Tanpa bantuan atau keberadaan pendidik yang umumnya ada di setiap pembelajaran. Ini menjadikan siswa punya keterampilan menggali informasi atau materi dan mengembangkannya dengan mandiri. Jadi tidak bergantung pada EvaluasiModul disertai metode dan cara melakukan evaluasi. Evaluasi bukan cuma dilakukan pengajar atau guru. Tetapi peserta didik juga bisa melakukan evaluasi pembelajaran dengan modul. Tujuan dari evaluasi adalah agar tahu tolak ukur kemampuan penguasaan materi yang dipelajari ModulModul disusun dari berbagai macam komponen. Sebagai panduan menulis modul, maka komponen modul haruslah Anda ketahui. Hal ini agar modul yang Anda tulis lebih tepat dan sesuai kebutuhan. Apa saja komponen yang ada pada modul?Tujuan Instruksional Eksplisit & SpesifikModul harus disusun secara eksplisit dan juga spesifik. Tujuan tersebut dirumuskan dalam bentuk tingkah laku. Sehingga diharapkan dapat dipahami lebih mudah dan juga materi yang disampaikan bisa tersampaikan dengan baik secara Guru Di dalam modul memuat penjelasan untuk guru mengenai pengajaran supaya bisa terlaksana dengan efisien. Modul juga memberikan penjelasan mengenai berbagai macam kegiatan yang dilaksanakan di dalam proses belajar mengajar. Alat-alat, waktu untuk menyelesaikan modul dan sumber pengajaran serta petunjuk evaluasi, semuanya ada di dalam KerjaLembar kerja siswa adalah lembar kerja yang berisi pertanyaan yang terdapat di lembar kegiatan. Lembar ini harus dikerjakan oleh siswa sesudah mereka menguasai materi yang Kegiatan SiswaDalam lembar kegiatan siswa berisi tentang materi pelajaran yang harus dikuasai siswa. Selain itu juga dicantumkan buku sumber yang harus dipelajari oleh siswa agar bisa melengkapi Lembar KerjaSiswa bisa mengoreksi jawaban mereka sendiri dengan cara menggunakan kunci lembar kerja sesudah berhasil mengerjakan lembar kerja EvaluasiDi dalam lembar evaluasi terdapat post test dan juga rating scale. Hasil inilah yang nantinya dijadikan oleh guru di dalam mengukur tercapai atau tidaknya tujuan modul oleh siswa. Selain itu ada juga kunci lembar evaluasi. Tes dan rating scale yang dilengkapi kunci jawaban dalam lembar evaluasi disusun dan dijabarkan dari berbagai rumusan tujuan pada Menyusun ModulSelanjutnya yang harus Anda ketahui dalam panduan menulis modul adalah cara menyusun modul dengan baik dan benar. Seperti apa langkah yang harus ditempuh dalam penyusunan modul ini?Penyusunan Kerangka ModulDalam menyusun kerangka modul terdapat beberapa langkah yang harus Anda ikuti. Pertama anda bisa merumuskan atau menetapkan tujuan instruksional umum menjadi tujuan instruksional khusus. Selanjutnya Anda harus menyusun butir-butir soal evaluasi. Tujuannya adalah untuk mengukur pencapaian tujuan diidentifikasi, pokok-pokok materi tersebut disusun dalam urutan yang logis. Selanjutnya dilakukan penyusunan langkah-langkah kegiatan belajar siswa. Memeriksa langkah kegiatan belajar untuk mencapai tujuan. Serta mengidentifikasi alat-alat yang dibutuhkan di dalam kegiatan belajar dengan menggunakan model rinci modul terdiri dari berbagai macam bagian berikut iniPembuatan petunjuk guruLembaran kegiatan siswaLembaran kerja siswaLembaran jawabanLembaran tesLembaran jawaban tesDaftar PustakaUkuran FormatStandar margin di dalam teknik menulis modul bisa menggunakan kertas A4 atau F4. Format rinci bila Anda ingin menggunakan kuarto atau A4 adalah Margin atas 2,5 cm, Margin melihat kiri 3 cm. Sementara itu margin sisi kanan bawah 2 cm dan 2,5 cm. Bila Anda menggunakan folio, maka margin F4 menggunakan margin atas 2 cm, kiri 2,5 cm, kanan 2 cm dan margin bawah 2 HurufPanduan menulis modul terstandar ditulis dengan menggunakan huruf normal. Bila ingin memakai folio atau F4, Anda bisa menggunakan font 10 atau 11. Standar normal menggunakan spasi antar baris 1 atau 1,5 bila Anda ingin menggunakan kuarto atau A4. Maka Anda bisa menggunakan huruf dengan ukuran 11 atau 12, sementara itu spasi antar baris nya dapat menggunakan 1, Anda menulis judul dan sub judulnya tidak bisa dilakukan sembarangan. Anda harus memastikan menggunakan ukuran 15 atau 16. Sementara penulisan sub bab harus menggunakan ukuran kecil yakni 13 atau 14 font. Besarnya ukuran font berfungsi sebagai pembeda dari penulisan bab ke sub dengan jenis huruf, Anda dapat menggunakan beberapa pilihan seperti Times New Roman, Calibri atau Arial. Prinsipnya Anda harus memilih jenis huruf yang mudah dibaca dan Ciri dan Format ModulModul sebenarnya mempunyai beberapa ciri khususnya di dalam penulisan naskah. Naskah modul ditulis dengan bahasa sederhana, sebab modul ditulis berdasarkan pada materi yang sebab itu modul sarat dengan ilmu pengetahuan. Anda harus memastikan bahwa modul ditulis tepat sasaran, yakni sasaran pembelajaran yang sedang itu berdasarkan pada panduan menulis modul, format modul dibuat sesuai sistematikanya. Secara sistematis modul dibuat menggunakan tinjauan materi, pendahuluan, materi pembelajaran, pelatihan, rangkuman dan juga teks informatif. Bagian akhir juga memiliki umpan balik atau tindak lanjut, kunci tes informatif dan daftar ModulSebaiknya dalam pengembangan modul dipilih struktur atau kerangka yang sederhana dan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang SampulKata PengantarDaftar IsiPeta Kedudukan ModulGlosariumI. PENDAHULUANDeskripsiPrasaratPetunjuk Penggunaan ModulPenjelasan Bagi SiswaPeran Guru Antara LainTujuan AkhirKompetensiCek KemampuanII. PEMBELAJARANRencana Belajar SiswaKegiatan Belajar1. Kegiatan Belajar 1a. Tujuan Kegiatan Pembelajaranb. Uraian Materic. Rangkumand. Tugase. Tes Formatiff. Kunci Jawaban Formatifg. Lembar Kerja2. Kegiatan Belajar 23. Kegiatan BelajarIII. EVALUASIKognitif SkillPsikomotor SkillAttitude SkillProduk/Benda Kerja Sesuai Kriteria StandartBatasan Waktu Yang Telah DitetapkanKunci JawabanDaftar PustakaPENUTUPTahapan Penulisan ModulTahapan penulisan modul sebenarnya tidak lepas dari Garis Besar Isi Modul GBIM. Selanjutnya langkah-langkah di dalam penulisan modul terdiri dari dua tahapan, yaitu persiapan outline dan melaksanakan OutlineBerbagai macam langkah untuk mempersiapkan outline dimulai dari menentukan pokok bahasan atau topik. Di dalam menentukan topik dianjurkan melihat GBIM. Lalu memilih dan memilah materi apa yang akan disajikan di dalam modul yang akan ditulisSelanjutnya Anda juga harus mengatur urutan materi sesuai urutan. Tujuan pengaturan urutan topik atau materi secara logis adalah untuk memudahkan siswa menggunakan modul. Hal ini memberikan kesempatan peserta didik untuk praktek sebelum akhirnya melangkah pada pembelajaran atau outline penulisan juga harus dipersiapkan mulai dari pendahuluan, kegiatan pembelajaran, hingga PenulisanJika outline sudah disusun, selanjutnya tahap melaksanakan penulisan. Ada beberapa petunjuk yang bisa Anda gunakan. Langkah pertama Anda bisa menulis draft modul dengan bahasa yang umum. Di dalam uraian biasakan untuk menggunakan pertanyaan retorik guna menanamkan pemahaman dan juga menulis modul sebaiknya gunakan bahasa yang jelas dan hindari pemakaian bahasa yang abstrak. Gunakan kalimat yang pendek, jelas dan sederhana. Usahakan pula menggunakan paragraf dengan tepat dan mengandung satu gagasan atau ide lupa berikan contoh secara tepat di dalam uraian yang Anda ungkapkan tersebut. Tampilkan diagram atau gambar bila memang yang sudah dituliskan akan menjadi modul draft 1. Selanjutnya Anda bisa melakukan tinjau ulang untuk memperbaiki dan menyempurnakan tulisan Anda sebagai draft setiap paragraf bisa Anda baca dan cermati kembali, apakah semua uraian yang disampaikan sudah cukup jelas atau belum. Amati tata letak, gambar atau diagram, dan contoh yang disampaikan. Evaluasi apakah latihan yang ditulis cukup memadai dan relevan dengan tujuan pembelajaran. Cermati pula apakah waktu yang dialokasikan sudah Review dan Uji CobaAnda bisa meminta review pada teman sejawat atau senior yang paham mengenai modul. Anda bisa minta masukan dan saran perbaikan draft modul yang telah dibuat sebelumnya. Bila Anda seorang reviewer, pastinya Anda bisa menggunakan panduan berikut tujuan yang diungkapkan sudah tergambar dengan jelas?Apakah tujuan tersebut relevan dengan kebutuhan bagi peserta didik?Apakah masih diperlukan tambahan tujuan?Apakah materi yang disajikan sudah memadai dan cukup sesuai untuk mencapai tujuan yang ditetapkanMateri yang disajikan sesuai dengan perkembangan?Antara materi satu dengan materi lainnya saling berkaitan?Bahasa yang digunakan sudah sesuai dengan siswa?Apakah format penulisan sesuai dengan ketentuan dan adakah istilah baru yang sudah dijelaskan?Bila sudah memperoleh review silahkan lakukan uji coba pada beberapa peserta didik dengan meminta mereka untuk mempelajari draft modul dari hasil review. Telitilah apakah mereka sudah punya kemampuan awal yang disyaratkan untuk mempelajari bagaimana cara mereka mempelajari modul. Apakah ada kesulitan, merasa bosan atau lain sebagainya. Kemudian hasil uji coba tersebut dijadikan sebagai dasar untuk merevisi modul yang Anda FinalisasiSesudah memperoleh review dan melakukan testing, inilah saatnya Anda melakukan finalisasi. Anda sudah melewati panduan menulis modul dengan lengkap. Oleh sebab itu modul siap cetak atau sebelum itu periksa kembali draft akhir modul, khususnya susunan kata, cover, gambar, penomoran dan tampilan dari masing-masing halaman. Bila sudah baik dan benar, artinya modul anda siap untuk panduan lengkap menulis modul. Jangan lupa baca panduan dan tips menulis lainnya di seperti tips belajar menulis dan tips menulis resensi KetikTerimakasih
Membuat sub judul atau sering disebut dengan subheading H1, H2, H3… sangat penting untuk memaksimalkan hasil pencarian di google, tapi hal ini terkadang sangat disepelekan dan bahkan jarang diterapkan. Tetapi banyak di antara blogger yang sudah memahami cara membuat sub judul justru menerapkannya secara berlebihan, nah bingung juga kan. Ini adalah pelajaran klasik SEO, tetapi kita juga harus berhati-hati dalam menggunakannya agar tidak menjadi bumerang atau malah dianggap spam oleh google. Bagaimana cara membuat sub judul yang paling tepat? Biasanya kebanyakan orang selalu menempatkan kata kuci pada sub judul yang akan dibuat, ini tidak salah..tapi juga tidak sepenuhnya benar. Google akan menyebutnya sebagai spam karena di anggap menempatkan keyword stufing, yaitu kata kunci berulang-ulang pada judul, karena subheading juga di merupakan judul. Jadi membuat sub judul dengan penempatan kata kunci dengan jumlah yang sewajarnya saja. Kecuali konten yang dibuat memadai dan panjang di atas 1000 kata, kita bisa menempatkan kata kunci secara langsung di beberapa sub judul sekaligus. membuat sub judul Membuat sub judul untuk penargetan variasi kata kunci Menurut saya ini yang paling efektif, yaitu membuat sub judul dengan kata yang variatif untuk menunjang kata kunci utama. Yang pasti ini sangat tepat diterapkan pada artikel yang tidak terlalu panjang, tujuannya adalah mendongkrak kata kunci utama dengan pilihan kata yang tepat. Yang saya maksud pemilihan kata yang tepat adalah kata atau kalimat yang secara langsung berhubungan dengan kata kunci utama. Sebagai contoh Artikel dengan judul dibawah ini. “Membuat kerajinan tangan yang menjual” Kita masih tetap bisa variasikan kata kunci utama yaitu “kerajinan tangan” dengan kata kunci penunjang. Hasilnya adalah Manfaat kerajinan tangan untuk mencari penghasilan tambahan Berkarya dengan kerajinan tangan untuk mengurangi pengangguran Menghasilkan uang dengan kerajinan tangan yang laku dijual Atau terus kembangkan kata kunci utama dengan kata variatif lainnya untuk ditempatkan pada sub judul atau subheading. Jangan menerapkan kata kunci membuat kerajinan tangan, setelah itu pada paragraf lain menuliskan membuat kerajinan tangan dan di subheading lain membuat kerajinan tangan lagi. Dengan begitu kata kunci tidak akan variatif dan justru akan di anggap tindakan spaming oleh google. Penempatan sub judul sesuaikan dengan panjang artikel Tidak terlalu sulit untuk membuat sub judul yang variatif, kita bisa menggunakan kata atau kalimat yang kemungkinan banyak dicari orang. Tentu saja kita harus pandai-pandai dalam memilih kata yang tepat dan masih berhubungan dengan judul utama. Untuk penempatan sub judul bisa disesuaikan dengan panjang artikel, jangan terlalu mengulang atau membuat sub judul dalam rentang yang berdekatan, misalnya untuk artikel yang pendek. Nah panjang artikel ini juga akan menentukan variatifnya kata kunci dan kemungkinan kata atau kalimat yang sering banyak dicari orang. Ini berdasarkan pengalaman dan semua penerapan sub judul yang ada di blog ini, untuk lebih jelasnya saya sudah buatkan sebuah video untuk lebih memperjelas. Silahkan anda simak semoga mudah untuk dipahami. Itulah cara sederhana membuat sub judul di artikel untuk lebih memaksimalkan hasil pencarian di google, buatlah SEO secara natural dan sewajarnya saja agar terhindar dari pinalty google. Semoga bermanfaat.
apa itu sub judul dan contohnya